Insomnia merupakan keluhan gangguan tidur di malam hari, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Insomnia makin banyak dialami masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sekitar 10% dari populasi masyarakat Indonesia mengalami insomnia. Bisa dibayangkan, 10% dari 270-an juta jiwa, itu angka yang cukup besar, lho.
Apalagi di era digital saat ini, sepertinya insomnia tidak hanya diderita oleh kaum lansia seperti biasanya. Namun, sudah menjangkiti masyarakat dengan usia yang jauh lebih muda, yakni di rentang usia produktif.
Insomnia ada bermacam-macam, yaitu mata tidak dapat terpejam sepanjang malam, sering tiba-tiba terbangun saat sedang tidur lelap dan sulit untuk tidur kembali, dalam satu siklus tidur dapat terbangun berkali-kali sehingga mengganggu kualitas tidur, bangun tidur terlalu dini, dan dapat tidur normal, tetapi tidak merasa bugar setelah bangun tidur, juga dikategorikan sebagai insomnia.
Bahayakah Insomnia Berkepanjangan?
Kejadian insomnia yang berkepanjangan dapat membahayakan kondisi tubuh secara umum. Salah satunya dapat menyebabkan gangguan kesehatan, misalnya tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan (obesitas), yang akan memicu terjadinya stroke dan penyakit jantung.Selain itu, insomnia juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini cukup berbahaya kan, terutama di masa pandemi yang membutuhkan sistem kekebalan tubuh kuat untuk membentengi diri dari serangan aneka virus dari lingkungan sekitar.
Insomnia tidak hanya merugikan kondisi tubuh kita secara fisik, yang dapat mengarah pada penyakit-penyakit tertentu di atas. Namun, insomnia juga menurunkan kualitas dan produktivitas hidup kita.
Insomnia terbukti dapat membuat konsentrasi menurun, ingatan pun berkurang atau sering lupa, mudah tersinggung atau sensitif, serta berubahnya jam biologis organ tubuh, terutama di siang hari. Pada tingkat yang lebih parah, insomnia yang tidak segera diatasi dapat mengarah pada depresi, gangguan kecemasan, hingga gangguan jiwa.
Cara Mengatasi Insomnia
Mengatasi insomnia membutuhkan kesadaran dan tekad yang kuat dari penderita itu sendiri. Pasalnya, insomnia tidak efektif jika hanya diatasi dengan upaya dari luar diri.Kesadaran dan upaya dari dalam diri pasien itulah yang berperan penting untuk memutus mata rantai insomnia yang berkepanjangan. Beberapa cara untuk mengatasi insomnia, di antaranya:
1. Berolah Raga Rutin
Olah raga rutin terbukti dapat membuat kualitas dan kuantitas tidur meningkat. Cukup luangkan waktu untuk berolah raga dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu, dapat membuat tidur Anda makin berkualitas. Pasalnya, aktivitas olah raga dapat merangsang produksi hormon melatonin dan serotonin pada sistem otak dan saraf, sehingga membantu Anda mencapai kualitas tidur yang optimal.2. Mengubah Mindset dan Pola Hidup
Ubahlah mindset Anda mengenai jam kerja dan tetapkan jam tidur secara disiplin. Di era digital dan kemajuan teknologi saat ini, semua hal dapat diakses dengan mudah. Hal ini membuat masyarakat seolah terpola hidupnya untuk menjadi workaholic, termasuk membawa pekerjaan ke rumah, bahkan ke dalam kamar tidur. Hal ini sangat tidak baik, ya, tolong jangan ditiru.Buatlah jadwal jam kerja dan jam tidur dan patuhilah secara disiplin. Tingkatkan kesadaran Anda untuk memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin. Percaya deh, disiplin memanfaatkan waktu istirahat ini sangat berguna untuk produktivitas Anda.
3. Terapi Gizi
Terapi gizi atau nutrisi, terbukti banyak memberi manfaat dalam mengatasi atau minimal mengurangi kejadian insomnia. Beberapa zat gizi yang dapat mengatasi insomnia, di antaranya:a. Magnesium
Magnesium tergolong zat gizi mikro dalam tubuh. Meski jumlah yang dibutuhkan sedikit, tetapi magnesium memegang peranan penting, lho.Salah satu fungsi magnesium yang berkaitan dengan bahasan insomnia kali ini, yaitu membuat otot lebih relaks. Dengan otot yang relaks, dapat membuat kualitas tidur lebih baik.
Sebaliknya, jika otot tegang atau kaku, maka badan terasa seperti pegal-pegal dan sakit, sehingga tidur menjadi kurang berkualitas, kan.
b. Kalsium
Kalsium, selain terkenal sebagai nutrisi penting untuk kepadatan tulang dan gigi, ternyata juga bermanfaat untuk menenangkan pikiran, disebut juga calming effect. Sumber makanan mengandung kalsium yaitu produk olahan susu, seperti susu, keju, yoghurt, dan sayuran hijau seperti brokoli, dan sebagainya.c. Karbohidrat kompleks
Konsumsilah karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks itu salah satu contohnya, roti, biskuit crackers, pasta, dan lain-lain. Ingat, jangan diganti dengan karbohidrat sederhana seperti makanan tinggi gula, ya. Mengapa harus karbohidrat kompleks, sih?Hal ini karena dalam metabolisme karbohidrat kompleks ini dapat memacu produksi serotonin. Serotonin merupakan salah satu neurotransmitter otak yang dapat merangsang timbulnya rasa kantuk. Nah, cocok nih, untuk mengatasi insomnia.
Perlu diingat, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi atau kambing, ternyata justru mencegah produksi serotonin di otak. Jadi, malah membuat insomnia makin parah, dong!
So, hati-hati dalam memilah dan memilih apa yang akan Anda konsumsi, ya.
Comments
Post a Comment